Jay Idzes Tegaskan Dukungan untuk Erick Thohir: Kerja Besar PSSI di Balik Layar

Obrolanbola.com, Jakarta – Setelah target menuju Piala Dunia 2026 terlepas dari genggaman, arus kritik ke arah federasi dan Erick Thohir menguat. Di tengah dinamika tersebut, Jay Idzes—bek sekaligus kapten—menyampaikan pernyataan terbuka yang menekankan bahwa banyak elemen kerja manajerial tidak tampak di ruang publik. Ia menilai wajar bila ekspektasi tinggi hadir, namun penilaian juga semestinya mempertimbangkan konteks operasional yang kompleks: koordinasi lintas klub, agenda tim, logistik, medis, nutrisi, hingga dukungan psikologis yang menopang performa.

Pernyataan Jay muncul bukan sebagai bantahan atas kritik konstruktif, melainkan ajakan untuk menimbang proses secara lebih menyeluruh. Dalam kerangka pembangunan jangka panjang, ia ingin menegaskan bahwa hasil di lapangan adalah puncak dari serangkaian detail kerja yang panjang dan terukur.

Usaha Besar di Balik Layar yang Kerap Luput

Jay menyoroti “pekerjaan sunyi” yang dilakukan manajemen—mulai dari perencanaan perjalanan, penjadwalan, akomodasi, pengondisian fasilitas latihan, hingga dukungan medis dan nutrisi. Seluruhnya dirancang agar pemain terbebas dari beban non-teknis. Ketika aspek-aspek ini berjalan baik, skuad dapat mengalihkan fokus ke detail taktik, variasi permainan, dan eksekusi di momen-momen krusial pertandingan.

Pokok Dukungan Manajerial:

  • Koordinasi teknis–non teknis yang konsisten untuk menjaga ritme persiapan.
  • Standar profesional dalam layanan medis, nutrisi, dan pemulihan.
  • Fasilitas latihan yang memadai untuk peningkatan intensitas dan kualitas sesi.
  • Pengelolaan perjalanan dan akomodasi yang meminimalkan kelelahan.

Menurutnya, kerja manajerial ini bukan pembenaran atas setiap kekurangan, tetapi prasyarat agar performa puncak lebih mungkin tercapai secara konsisten dari satu laga ke laga berikutnya.

Mimpi Bersama & Capaian Terkini Timnas

Jay menegaskan adanya mimpi kolektif di ruang ganti: membawa Indonesia melangkah lebih tinggi, menstabilkan performa di level Asia, dan pada akhirnya menjejak panggung Piala Dunia. Meski tiket Piala Dunia 2026 belum diraih, ia menilai milestone seperti melaju hingga Putaran Keempat Kualifikasi serta tiket otomatis Piala Asia 2027 merupakan indikator kemajuan yang nyata.

Capaian ini diposisikan sebagai proof of progress—bahwa proyek pembinaan dan penataan tim berada di jalur yang benar. Dengan basis kompetitif yang lebih kokoh, Timnas dapat menatap turnamen resmi berikutnya dengan fondasi permainan dan mental yang semakin dewasa.

Menyikapi Kekecewaan dengan Perspektif Proses

Kekecewaan adalah bagian tak terhindarkan dalam olahraga elit. Jay tidak menampik perasaan itu, namun ia menempatkannya sebagai bahan bakar untuk evaluasi, adaptasi, dan konsistensi latihan. Dalam lintasan jangka panjang, perjalanan menuju target besar—termasuk mimpi Piala Dunia—ditentukan oleh kemampuan tim merespons tekanan, memperbaiki detail, dan menjaga kestabilan performa.

Ia menilai dukungan profesional di luar lapangan memberi ruang bagi pemain untuk berkompetisi tanpa distraksi, sekaligus memelihara iklim ruang ganti yang sehat—prasyarat penting bagi kontinuitas performa.

Ajakan untuk Terus Memberi Dukungan

Menutup pernyataannya, Jay mengajak publik untuk tetap hadir sebagai penyokong utama. Dukungan suportif—baik di stadion maupun di ruang digital—dinilai esensial untuk menjaga kepercayaan diri tim. Dengan tetap percaya pada proses, ia meyakini proyek besar ini belum selesai: masih banyak ruang tumbuh menuju agenda-agenda internasional berikutnya.

Perspektif Tambahan: Manajemen–Publik–Media

1) Kompleksitas Manajemen Sepak Bola

Pengelolaan tim nasional menyentuh aspek teknis dan administratif yang luas: negosiasi rilis pemain dari klub, kalender FIFA, anggaran, hingga strategi pembinaan. Karena itu, penilaian publik idealnya memasukkan variabel proses, bukan sekadar hasil akhir.

2) “Invisible Work” yang Menopang Stabilitas

Kerja yang tak terlihat—logistik, kesehatan, nutrisi, recovery—menciptakan stabilitas harian yang menentukan kualitas latihan dan kesiapan bertanding.

3) Komunikasi Publik yang Proaktif

Keterbukaan informasi strategis (sepanjang tidak mengganggu taktik) dapat membantu publik memahami arah pembangunan, mengurangi miskomunikasi, dan memupuk dukungan yang lebih konstruktif.

4) Kesabaran sebagai Nilai Strategis

Proyek jangka panjang menuntut kesabaran, keberlanjutan, dan disiplin evaluasi. Capaian regional dan kontinental menjadi batu loncatan realistis menuju mimpi global.

Simpulan

Pernyataan Jay Idzes berfungsi sebagai jembatan antara ekspektasi publik dan realitas pekerjaan manajerial. Ia mengingatkan bahwa performa adalah hasil dari rangkaian proses lintas detail. Dengan fondasi dukungan non-teknis yang terjaga, Timnas memiliki peluang lebih besar untuk menstabilkan kualitas permainan, menambah kedalaman skuad, dan bersaing di panggung Asia menuju target yang lebih tinggi.

One thought on “Jay Idzes Tegaskan Dukungan untuk Erick Thohir: Kerja Besar PSSI di Balik Layar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *